Review Two Point Museum - Simulasi Museum yang Seru dan Penuh Humor

Setelah sukses dengan Two Point Hospital dan Two Point Campus, seri Two Point udah jadi nama besar di dunia game simulasi yang penuh keunikan dan humor. Nah, game terbarunya, Two Point Museum yang akan kami review, nggak cuma bawa pesona kocak khas seri ini, tapi juga ngasih inovasi baru yang bikin gameplay simulasi jadi lebih kaya dan seru.

Kami mendapatkan kesempatan untuk nyobain duluan  dan review Two Point Museum. Apakah akan sesuai ekspetasi para gamer dengan gameplay yang nagih seperti seri-seri sebelumnya? Mari simak artikelnya!

Museum dengan Tema Gila-Gilaan dan Pameran yang Nggak Masuk Akal

Two Point Museum ngasih kita kesempatan buat ngelola berbagai museum dengan tema yang beda-beda. Mulai dari museum prasejarah yang penuh sama artefak kuno, museum kehidupan laut dalam, sampe museum supernatural yang bikin merinding. Misalnya, di museum supernatural, kita bisa ngumpulin berbagai pameran seram buat narik pengunjung—sambil juga nangkep dan nampilin hantu beneran.

Kita bisa nangkep hantu dari berbagai zaman pas lagi ekspedisi, terus ngatur ruang pameran sesuai selera mereka biar mereka betah “tinggal” di area pameran. Tapi, hantu nggak selalu nurut—mereka bisa kabur dari pameran dan bikin kehebohan, bikin pengunjung panik. Buat ngindarin kekacauan, kita harus ngatur dekorasi di galeri khusus hantu dengan hati-hati dan mikirin hantu mana yang bisa hidup damai sama yang lain. Kalau udah mulai ribut, tim ahli harus turun tangan, mirip kayak Ghostbusters, pake alat vakum buat “nangkep” hantu nakal balik ke pameran. Mekanik ini nggak cuma nambah strategi dalam ngelola museum, tapi juga bikin tantangan dan hiburan yang nggak terduga, bikin operasional museum jadi lebih dinamis dan seru.

Two Point Museum juga ngasih kebebasan buat ngatur museum sesuai kreativitas kita. Selain ngatur lantai, wallpaper, partisi, dan ruang staf, kita bisa ngatur tata letak buat ngoptimalkan alur pengunjung dan ningkatin pengalaman mereka. Sesuai sama filosofi seri Two Point, game ini bener-bener ngajak kita buat lebih kreatif. Kita bisa fokus sama satu tema atau bikin museum yang campur aduk—misalnya, nampilin fosil dinosaurus di satu sisi dan fenomena supernatural di sisi lain, bikin kontras yang aneh tapi seru buat pengunjung.

Selain itu, sistem ekspansi game ini bener-bener fleksibel. Kita bisa bebas ngatur pameran dan bahkan ngubah tata letak museum sesuai keinginan. Filosofi desain ini diwarisi dari Two Point Hospital dan Two Point Campus, yang tetep jaga keseimbangan antara mekanik seru dan kebebasan pemain. Setiap museum bakal terasa unik, sesuai sama imajinasi kita.

Cari Pameran Langka dan Seru

Salah satu fitur baru yang paling keren di Two Point Museum adalah kita nggak cuma ngelola museum—kita juga bisa ngirim tim ekspedisi buat jelajahi dunia dan cari pameran langka dan berharga. Penemuan ini bakal bantu nambah koleksi museum dan ningkatin reputasinya.

Di awal game, kita bakal buka lokasi ekspedisi tutorial, Bone Belt, di mana kita bisa gali fosil dinosaurus, artefak kuno, dan temuan misterius lainnya. Semakin jauh main, lokasi unik lainnya bakal terbuka, kayak Carrion Trail yang penuh sama keajaiban prasejarah, dan Two Point Sea yang penuh misteri, masing-masing ngasih kejutan yang nggak terduga.

Tapi, ekspedisi nggak semudah pencet tombol dan dapet hadiah—mereka butuh perencanaan dan strategi yang matang. Setiap lokasi punya tantangan lingkungan dan tujuan penggalian sendiri, bikin komposisi tim jadi penting banget. Misalnya, buat jelajahi Grease Fields, kita butuh ahli prasejarah biar nggak terjadi bencana. Kalau nggak, tim kita bisa balik dengan penuh lumpur, bikin lantai museum berantakan. Elemen humor ini nambah tantangan dan ketidakpastian, bikin setiap ekspedisi terasa segar dan seru.

Ekspedisi juga nggak cuma soal ngumpulin barang—kita harus ngambil keputusan yang dinamis. Misalnya, pas ekspedisi di daerah bersalju, tim mungkin nemuin dinding es tebal. Kita harus milih mau panjat, gali pake sekop, atau luncur aja. Setiap keputusan bakal bawa hasil yang beda, bisa memperpendek durasi ekspedisi atau malah bikin masalah.

Setiap ekspedisi juga ada risikonya, bikin kita makin terhanyut. Kita bisa balik dengan harta penuh, ketemu badai tiba-tiba, atau malah pulang dengan tangan kosong. Sesuai sama humor khas seri Two Point, banyak pameran yang kita temuin bener-bener aneh—kayak monitor komputer batu atau tanaman pemakan manusia yang muntahin badut. Buka temuan ini rasanya kayak buka kotak misteri, bikin setiap ekspedisi jadi pengalaman yang seru dan nggak terduga.

Setiap wilayah juga punya pameran unik, dan beberapa mungkin nggak lengkap pas pertama kali ditemuin. Kita mungkin perlu ngirim beberapa ekspedisi buat ngumpulin bagian yang hilang—kayak ngambil tulang terakhir buat nyelesain kerangka dinosaurus. Proses ini nggak cuma nambah seru gameplay, tapi juga bikin kita makin puas pas ngatur pameran.

Game ini bikin ekspedisi nggak terasa monoton. Sistem progresifnya bikin kita makin sering nemuin pameran langka semakin sering kita eksplor suatu lokasi. Semakin jauh main, lokasi arkeologi baru bakal terbuka, bawa tantangan dan penemuan baru. Buat yang suka koleksi, sensasi ketidakpastian ini bikin makin seru—kayak main gacha, di mana setiap ekspedisi kayak ngocok dadu, berharap dapet jackpot. Game ini bikin ekspedisi selalu menarik dengan lingkungan yang beragam, pameran yang banyak, dan elemen pembangunan tim yang strategis.

Ngatur Pameran & Ngelola Museum

Cuma naro pameran di museum aja nggak cukup—kita harus maksimalin hype dan daya tariknya. Kita harus ngatur tata letak pameran dengan hati-hati, nyesuain penempatan, dan ngasih tanda dan dekorasi yang tepat buat narik lebih banyak pengunjung.

Game ini ngasih tiga metrik penting: Buzz, Knowledge, dan Decoration. Kita harus ngatur pameran dengan strategi buat ningkatin pengalaman pengunjung di ketiga kategori ini. Pameran duplikat nggak cuma jadi sampah—mereka bisa dipake buat ningkatin pameran atau buka slot tampilan tambahan, bikin museum makin menarik. Ini nambah strategi dalam sistem koleksi, bikin nggak terasa kayak grind gacha biasa.

Semakin jauh main, kita bisa buka Research Lab, di mana pameran biasa bisa dipecah jadi bahan ilmiah buat ningkatin kemampuan penelitian museum. Beberapa artefak kuno bahkan ngasih bonus pameran atau buka proyek arkeologi baru. Loop “Penggalian → Pameran → Penelitian” ini nambah kedalaman sistem manajemen museum, bikin kita harus mikir strategi jangka panjang.

Ngatur Keuangan & Operasional Museum

Di Two Point Museum, kita harus ngelola empat jenis staf utama:

  • Experts: Memimpin tim ekspedisi dan bantu teliti pameran baru.
  • Assistants: Ngelola loket tiket, toko suvenir, dan posisi penjualan lainnya buat pastiin pengunjung keluar duit.
  • Janitors: Jaga kebersihan museum.
  • Security Guards: Cegah pencurian dan, kadang, urus donasi pameran.

Game ini ngasih kebebasan tinggi dalam ngatur tata letak dan dekorasi. Penempatan pameran dan dekorasi nggak cuma pengaruh pengalaman pengunjung, tapi juga langsung pengaruh Buzz museum. Sistem Dekorasi yang baru bikin kita lebih fokus pada kombinasi dekorasi buat maksimalin efek pameran. Misalnya, dekorasi tertentu bisa ngasih bonus Buzz tambahan, sementara penempatan dan jarak pameran pengaruh waktu tinggal dan kepuasan pengunjung. Desain ini bikin kita harus mikir lebih detail pas ngatur pameran, nambah kedalaman strategi.

Dari sisi keuangan, game ini ngasih banyak opsi kontrol, bikin kita bisa sesuaikan harga tiket dan toko suvenir sesuai kondisi keuangan museum. Gaji staf juga bisa diatur—naikin gaji bisa bikin staf lebih puas dan efisien, tapi gaji yang kebesaran bisa bikin keuangan museum ketar-ketir. Kita harus cari keseimbangan antara kebahagiaan staf dan kesehatan keuangan. Selain itu, kita bisa ngambil pinjaman buat ringanin tekanan keuangan jangka pendek, meskipun ada biaya bunganya. Sistem ekonomi yang lebih detail ini nambah tantangan, bikin kita harus mikir strategi dalam alokasi sumber daya dan perencanaan jangka panjang.

Kepuasan pengunjung adalah kunci sukses museum. Faktor utama yang pengaruh kebahagiaan pengunjung adalah Buzz, Knowledge, dan Decoration Value. Pengunjung yang puas lebih mungkin belanja di toko suvenir dan ngasih donasi, yang jadi sumber pendapatan penting museum. Meskipun penjualan tiket dan toko suvenir ngasih pemasukan, kesuksesan finansial museum bener-bener tergantung sama kualitas dan daya tarik pameran. Jadi, kita harus ngatur tata letak pameran dengan hati-hati buat terus ningkatin kepuasan pengunjung dan jaga profitabilitas museum.

Buat ningkatin pengalaman pengunjung, kita bisa ngatur rute tur dan pemandu. Dengan ngatur rute pengunjung, kita bisa ngoptimalkan urutan penayangan dan cegah kemacetan. Selain itu, ngasih pemandu wisata bisa ningkatin pengetahuan pengunjung, bikin mereka makin puas. Fitur kustomisasi ini nggak cuma nambah strategi, tapi juga bikin kita makin terlibat dalam operasional museum.

Sistem Museum Star Rating ngasih tujuan jangka panjang yang jelas. Buat naikin level bintang museum, kita harus jaga kepuasan staf, capai target Buzz, dan penuhi tolok ukur operasional lainnya. Mekanisme ini bikin kita tetap terlibat sepanjang game, sambil nambah tantangan dan rasa pencapaian.

Desain UI game ini intuitif dan mudah dipahami. Halaman keuangan bikin kita bisa pantau perubahan pendapatan bulanan, sementara daftar staf bantu ngelola status karyawan dan alokasi sumber daya. Tapi, masih ada ruang buat perbaikan, kayak fungsi “undo” buat yang salah hapus item. Selain itu, indikator kayak kebahagiaan dan kenyamanan bantu kita identifikasi masalah, tapi nggak langsung kasih solusi. Ini mungkin bikin pemain baru butuh waktu lebih buat paham mekanik game.

Sandbox Mode & Beragam Opsi Gameplay

Game ini ngasih beberapa mode permainan, bikin kita bisa ngelola museum dengan cara yang beda. Di Sandbox Mode, kita bisa bebas milih peta museum dan main di:

  • Standard Mode: Pengalaman yang seimbang.
  • Creative Mode: Dana nggak terbatas buat kreativitas murni.
  • Challenge Mode: Kesulitan lebih tinggi dengan lebih banyak batasan.
    Buat yang suka kustomisasi, Custom Mode ngasih opsi buat ngatur detail peta, bikin pengalaman museum yang bener-bener unik. Selain itu, ada Security Exhibition Challenge, di mana kita harus selesaikan tujuan tertentu buat dapet Gold Trophy. Mode tantangan ini nambah keseruan dan ngasih tujuan tambahan buat pemain yang berdedikasi.

Visual & Musik

Two Point Museum tetep pertahankan humor khas Two Point Studios sambil ngasih lebih banyak elemen desain dan eksplorasi yang personal. Gaya seninya tetep ringan dan kocak, dari gerakan staf yang lucu sampe pengumuman radio yang bikin ketawa, bikin atmosfer yang seru dan bikin kita lupa waktu.

Sistem radio, yang jadi ciri khas seri Two Point, tetep jadi salah satu hal yang paling menghibur. Siaran radio nggak cuma ngasih info tentang pameran—tapi juga penuh sama humor yang bikin kita tetep seneng meskipun udah main berjam-jam. Tapi, bakal lebih seru lagi kalau ada lebih banyak variasi klip audio buat nambah atmosfer museum.

Verdict

Buat seri yang udah punya formula sukses, tantangannya adalah berinovasi sambil tetep jaga daya tarik. Two Point Museum berhasil ngadepin tantangan ini dengan baik, pertahankan elemen klasik seri Two Point sambil ngasih tema baru seputar museum, bikin gameplay makin dalam dan seru. Dibandingin sama Two Point Campus yang fokus sama departemen akademik, Two Point Museum ngasih lebih banyak strategi dengan sistem koleksi pameran, penataan tampilan, dan tur berpemandu, bikin kita makin puas pas berhasil ngatur museum.

Tentu aja masih ada ruang buat perbaikan, kayak pengalaman pemain baru yang lebih ramah dan ngatasi kesalahan klik kanan. Tapi, dalam hal inovasi gameplay, humor, dan kebebasan kreatif, Two Point Museum berhasil ngembangin fondasi yang udah kuat dari pendahulunya, bikin game ini wajib dicoba buat penggemar manajemen simulasi.

Itulah review kami mengenai Two Point Museum. Game tersebut akan dirilis pada 5 Maret 2025 untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan juga PC melalui Steam. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.


Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:

 

 




Jangan lupa untuk cek channel TikTok kami!

@gamerwk_id

The Review

Two Point Museum

PROS

  • Opsi kustomisasi yang luas
  • Tema unik dengan mekanik gameplay yang seru
  • Mudah dipelajari tapi punya kedalaman strategis
  • Banyak pameran dan ekshibisi yang beragam

CONS

  • Beberapa pemain mungkin merasa gameplay terlalu mirip sama game sebelumnya
  • Desain cerita dan misi yang relatif sederhana

Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://gamerwk.com/review-two-point-museum-simulasi-museum-yang-seru-dan-penuh-humor/

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *