Elden Ring balik lagi dengan sesuatu yang fresh—Nightreign. Kali ini, proyeknya dipimpin oleh Junya Ishizaki, seorang veteran FromSoftware yang udah lama berkecimpung di dunia game mereka. Dulu, dia jadi level designer di Dark Souls, terus ikut ngerjain sistem pertarungan di Bloodborne, Dark Souls III, sampai Elden Ring. Sekarang, dia akhirnya debut sebagai sutradara di Nightreign, membawa segudang pengalaman buat bikin sesuatu yang baru dan seru.
Kami mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Junya Ishizaki – Director untuk Elden Ring Nightreign untuk ngobrol lebih dalam soal game tersebut. Seperti apa detailnya, mari simak!

Gameplay Lebih Ngebut, Tapi Masih Elden Ring Banget
Salah satu yang langsung bikin penasaran dari Nightreign adalah gameplay-nya yang terasa lebih cepat dan padat dibanding Elden Ring versi original. Apakah ini ada hubungannya sama speedrunning? Ishizaki bilang kalaupun ada kemiripan, itu bukan tujuan utama mereka. Perubahan ini lebih ke cara Nightreign merangkum pengalaman Elden Ring—eksplorasi, lawan boss, leveling, dan elemen RPG—ke dalam format yang lebih efisien. Makanya, nggak heran kalau banyak yang ngerasa vibes-nya kayak speedrun.
Nightreign menghadirkan beberapa boss ikonik dari game FromSoftware lain, kayak Centipede Demon dan The Nameless King dari seri Dark Souls. Tapi gimana cara tim milih boss mana yang masuk? Kata Ishizaki, yang paling penting itu kecocokan dengan gameplay Nightreign yang lebih cepat dan berbasis co-op. Popularitas dan tingkat kesulitan juga berpengaruh, tapi bukan faktor utama. Plus, Ishizaki juga punya preferensi pribadi dalam pemilihannya—kadang, keputusan dibuat berdasarkan insting kreatif dan keseimbangan pertarungan.
Cerita Nightreign: Beda Jalur, Bukan Sekuel
Buat yang bertanya-tanya apakah cerita Nightreign punya efek ke timeline utama Elden Ring atau bahkan ke game FromSoftware lain seperti Dark Souls, jawabannya adalah tidak. Nightreign berdiri sendiri sebagai pengalaman tersendiri dalam timeline paralel, tanpa memengaruhi lore utama dari Elden Ring.
Dari segi cerita, Nightreign ngambil jalur unik dengan latar timeline alternatif yang bercabang dari kejadian The Shattering. Kalau di Elden Ring temanya Grace, maka di Nightreign semuanya berpusat pada Night. Pendekatan ini bikin tim bisa ngebangun dunia yang fresh tapi tetap nyambung sama lore asli.
Bebas Bangun Karakter Sesuka Hati
Salah satu hal keren di Nightreign adalah kebebasan buat milih peran. Nggak ada batasan yang ngunci pemain ke kelas tertentu atau memaksa mereka pakai build spesifik. Lo bisa aja bikin karakter berbasis sihir tapi pakai full melee combat. Filosofi ini beneran sejalan sama DNA FromSoftware yang selalu ngasih kebebasan buat eksplorasi dan strategi bermain.
Kenapa Angka ‘3’ Sering Muncul?
Kalau diperhatiin, ada banyak elemen di Nightreign yang berkaitan dengan angka 3—tim berisi tiga pemain, siklus permainan tiga hari, sampai tiga kali pengulangan sebelum boss terakhir. Ini disengaja nggak sih? Ishizaki bilang kalau ini bukan rencana awal, tapi angka 3 memang pas buat keseimbangan. Tiga pemain cukup buat bikin tantangan tetap seru tanpa terlalu kacau, sementara siklus tiga hari cukup buat eksplorasi, lawan boss, dan progres karakter tanpa terasa terburu-buru.
Randomisasi Akan Lebih Banyak di Versi Final
Pas beta, elemen kayak titik spawn dan kombinasi boss terasa cukup tetap. Kenapa nggak full random dari awal? Ishizaki ngejelasin kalau pendekatan ini memang sengaja dibuat biar pengalaman beta lebih konsisten dan gampang dievaluasi. Tapi tenang, versi final bakal punya lebih banyak elemen acak biar lebih variatif dan seru buat dimainkan ulang.
Gameplay Co-op yang Santai, Tapi Tetap Menantang
Multiplayer jadi inti dari Nightreign, tapi gimana sistemnya? FromSoftware ingin menciptakan gameplay kooperatif tanpa terlalu mengikat pemain pada strategi yang super ketat. Pemain bisa tetap menghadapi tantangan sendiri-sendiri, lalu bekerja sama ketika diperlukan. Sistem penalti juga diterapkan untuk menambah tensi, seperti kehilangan level atau Rune saat mati. Tapi jangan khawatir, sistem ini dibuat cukup fleksibel supaya pemain tetap termotivasi dan nggak kapok main.
Banyak pemain meminta adanya fitur dual queue, di mana dua pemain bisa dipasangkan dengan satu pemain acak. Ternyata, fitur ini sudah ada! Pemain bisa bermain dengan satu teman dan mencari satu pemain tambahan secara random. Selain itu, FromSoftware juga sedang mempertimbangkan mode dua pemain saja tanpa harus mencari anggota ketiga—sesuatu yang mungkin bakal hadir di update mendatang.
Buat yang lebih suka main sendirian, Nightreign tetap seru dimainkan. Tapi jujur aja, solo play memang lebih susah karena nggak ada teman buat bantu revive atau ngalihin perhatian musuh. Tapi tenang, ini bukan karena mode solo sengaja dibuat lebih sulit, cuma karena tanpa tim, tantangan jadi lebih berat.
Karakter Fixed, Tapi Tetap Bisa Dikustomisasi
Tidak seperti game FromSoftware lain yang biasanya menawarkan kebebasan penuh dalam pembuatan karakter, Nightreign menggunakan karakter fixed. Alasannya? Supaya pemain bisa langsung terjun ke permainan tanpa perlu menghabiskan waktu untuk kustomisasi. Selain itu, setiap karakter dirancang dengan keunggulan masing-masing yang bisa saling melengkapi saat dimainkan dalam mode co-op. Tapi bukan berarti nggak ada kustomisasi sama sekali—pemain masih bisa mengubah build lewat relic, skin, senjata, dan gaya bermain yang dipilih.
Balancing Relic Supaya Tetap Menantang
Salah satu tantangan besar dalam pengembangan Nightreign adalah memastikan sistem relic terasa rewarding tapi nggak bikin game jadi terlalu gampang. DariSoftware berusaha menciptakan keseimbangan di mana relic bisa memberikan rasa pencapaian yang kuat, tapi tetap menantang pemain untuk terus berkembang dan mencari kombinasi yang lebih optimal.
Seberapa Sulit Boss di Nightreign?
Kalau ngomongin game FromSoftware, pasti nggak jauh dari yang namanya boss fight super sulit. Tapi bagaimana tingkat kesulitan boss di Nightreign dibandingkan dengan game sebelumnya, termasuk Shadows of the Erdtree? Ishizaki menjelaskan kalau balancing di Nightreign sedikit berbeda karena game ini didesain dengan fokus multiplayer. Jadi, tantangan yang diberikan lebih disesuaikan untuk kerja sama tim, bukan solo play. Meski begitu, jangan berharap bakal lebih gampang—bos-bos di Nightreign tetap punya level kesulitan khas FromSoftware, dan semakin mendekati endgame, tantangannya akan makin gila!
Sebagai game FromSoftware, Nightreign memang tetap menantang, tapi tim pengembang sudah menyiapkan beberapa fitur untuk membantu pemain baru beradaptasi. Tutorial serta tips dalam game akan membimbing pemain memahami kontrol dan sistem permainan. Kunci utama? Jangan menyerah! Seperti game-game FromSoftware lainnya, kesabaran dan eksplorasi adalah kunci untuk berkembang. Ishizaki sendiri percaya bahwa banyak pemain akan terkejut dengan pencapaian mereka setelah mulai memahami ritme permainannya.
Itulah wawancara kami dengan Junya Ishizaki. Dengan semua fitur dan perubahan yang dihadirkan, Elden Ring: Nightreign siap menawarkan pengalaman baru yang tetap mempertahankan DNA khas FromSoftware. Sudah siap menghadapi tantangan baru ini? Elden Ring Nightreign akan dirilis pada 30 Mei mendatang untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan juga PC. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://gamerwk.com/wawancara-elden-ring-nightreign-dengan-junya-ishizaki-beda-jalur-namun-tetap-seru-yang-khas/